A. Pengertian
prestasi belajar
Menurut
Tohirin (2008: 151) ”Prestasi adalah apa yang telah dicapai oleh siswa setelah
melakukan kegiatan belajar”. Nana Sudjana yang dikutip oleh Tohirin (2008: 151)
berpendapat bahwa ”Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan,
dikerjakan dan sebagainya)”. Menurut Witherington yang dikutip oleh Nana
Syaodih (2009: 155) mengemukakan pengertian belajar yaitu, “Belajar merupakan
perubahan dalam kepribadian, yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons
yang baru yang berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan
kecakapan”.
B.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi
Belajar
Menurut Slameto (2003) dan
Suryabrata (2002) secara garis besarnya faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
prestasi belajar dapat dikelompokkan atas :
a.
Faktor
Internal
Faktor yang menyangkut seluruh
pribadi termasuk kondisi fisik maupun mental atau psikis. Faktor internal ini
sering disebut faktor instrinsik yang meliputi kondisi fisiologi dan kondisi
psikologis yang mencakup minat, kecerdasan, bakat, motivasi, dan lain-lain.
1. Kondisi Fisiologis Secara Umum
Kondisi fisiologis pada umumnya
sangat berpengaruh terhadap keberhasilan belajar seseorang. Orang yang ada
dalam keadaan segar jasmaninya akan berlainan belajarnya dari orang yang ada
dalam keadaan lelah. Anak-anak yang kekurangan gizi ternyata kemampuannya
berada dibawah anak-anak yang tidak kekurangan gizi. Anak-anak yang kurang gizi
mudah lelah, mudah mengantuk, dan tidak mudah menerima pelajaran.
2. Kondisi Psikologis
Belajar pada hakikatnya adalah
proses psikologi. Oleh karena itu semua keadaan dan fungsi psikologis tentu
saja mempengaruhi belajar seseorang. Itu berarti belajar bukanlah berdiri
sendiri, terlepas dari faktor lain seperti faktor dari luar dan faktor dari
dalam. Faktor psikologis sebagai faktor dari dalam tentu saja merupakan hal
yang utama dalam menentukan intensitas belajar seorang anak. Meski faktor luar
mendukung, tetapi faktor psikologis tidak mendukung maka faktor luar itu akan
kurang signifikan. Oleh karena itu minat, kecerdasan, bakat, motivasi, dan
kemampukan-kemampuan kognitif adalah faktor psikologis yang utama mempengaruhi
proses dan hasil belajar mahasiswa(Djamara:2008).
3. Kondisi Panca Indera
Disamping kondisi fisiologis umum,
hal yang tak kalah pentingnya adalah kondisi panca indera terutama penglihatan
dan pendengaran. Sebagian besar yang dipelajari manusia dipelari menggunakan
penglihatan dan pendengaran. Orang belajar dengan membaca, melihat contoh atau
model, melakukan observasi, mengamati hasil eksperimen, mendengarkan keterangan
guru dan orang lain, mendengarkan ceramah, dan lain sebagainya.
4. Intelegensi/Kecerdasan
Intelegensi adalah suatu kemampuan
umum dari seseorang untuk belajar dan memecahkan suatu permasalahan. Jika
intelegensi seseorang rendah bagaimanapun usaha yang dilakukan dalam kegiatan
belajar, jika tidak ada bantuan orang tua atau pendidik niscaya usaha belajar
tidak akan berhasil.
5. Bakat
Bakat merupakan kemampuan yang
menonjol disuatu bidang tertentu misalnya bidang studi matematika atau bahasa
asing.Bakat adalah suatu yang dibentuk dalam kurun waktu, sejumlah lahan dan
merupakan perpaduan taraf intelegensi. Pada umumnya komponen intelegensi
tertentu dipengaruhi oleh pendidikan dalam kelas, sekolah, dan minat subyek itu
sendiri. Bakat yang dimiliki seseorang akan tetap tersembunyi bahkan
lama-kelamaan akan menghilang apabila tidak mendapat kesempatan untuk
berkembang.
6. Motivasi
Motivasi memegang peranan penting
dalam memberikan gairah, semangat, dan rasa senang dalam belajar sehingga yang
mempunyai motivasi tinggi mempunyai energi yang banyak untuk melaksanakan
kegiatan belajar. Mahasiswa yang mempunyai motivasi tinggi sangat sedikit yang
tertinggal dalam belajarnya. Kuat lemahnya motivasi belajar seseorang turut
mempengaruhi keberhasilan belajar. Karena itu motivasi belajar perlu diusahakan
terutama yang berasal dari dalam diri (motivasi intrinsik) dengan cara
senantiasa memikirkan masa depan yang penuh tantangan dan harus untuk mencapai
cita-cita. Senantiasa memasang tekat bulat dan selalu optimis bahwa cita-cita
dapat dicapai dengan belajar.. Bila ada mahasiswa yang kurang memiliki motivasi
instrinsik diperlukan dorongan dari luar yaitu motivasi ekstrinsik agar
mahasiswa termotivasi untuk belajar.
b.
Faktor Eksternal
Faktor
yang bersumber dari luar diri individu yang bersangkutan. Faktor ini sering
disebut dengan faktor ekstrinsik yang meliputi segala sesuatu yang berasal dari
luar diri individu yang dapat mempengaruhi prestasi belajarnya baik itu di
lingkungan sosial maupun lingkungan lain (Djamara, 2008).
1.
Faktor
Lingkungan
Faktor lingkungan dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok,
yaitu:
a) Lingkungan Alami
Lingkungan alami seperti keadaan
suhu, kelembaban udara berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Belajar
pada keadaan udara yang segar akan lebih baik hasilnya daripada belajar pada suhu
udara yang lebih panas dan pengap.
b) Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial, baik yang
berwujud manusia dan representasinya (wakilnya), walaupun yang berwujud hal
yang lain langsung berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Seseorang yang
sedang belajar memecahkan soal akan terganggu bila ada orang lain yang
mondar-mandir didekatnya atau keluar masuk kamar. Representasi manusia misalnya
memotret, tulisan, dan rekaman suara juga berpengaruh terhadap hasil belajar
2.
Faktor
Instrumental
Faktor-faktor instrumental adalah
yang penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan.
Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya
tujuan yang telah dirancang. Faktor-faktor ini dapat berupa :
a) Perangkat keras /hard ware
misalnya gedung, perlengkapan
belajar, alat-alat praktikum, dan sebagainya.
b) Perangkat lunak /soft ware
seperti
kurikulum, program, dan pedoman belajar lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar