Jumat, 25 Maret 2016

Refiew Buku "Train Man" (Kisah Nyata Seorang Otaku Yang Berusaha Mendapatkan Cinta)



 

Ini jadi post comeback setelah beberapa bulan hiatus dari dunia pe-blog-an. Kali ini mau merefiew buku berjudul “Train Man”. Sebenarnya bukan refiew sih, lebih ke contekan, soalnya gue bakal ngebocorin banyak hal tentang buku ini. Sebelum cuss ke isinya, gue bakal cerita dulu nih takdir macam apa yang ngejodohin gue sama nih buku. 

Jadi, hari rabu kemarin gue pergi ke perpustakaan kampus dengan niat meminjam buku untuk persiapan test yang bakal gue ikutin pada awal bulan depan. Setelah menemukan buku yang dapat membimbing ke nilai yang benar, gue memutuskan untuk mencari buku untuk hiburan, karena kalau dipikir-pikir ternyata sudah lama banget enggak baca buku dan ada semacam perasaan kangen gitu deh. Biasanya nyaari buku menarik  di rak Kesusteraan, tapi setelah dicari-cari ternyata enggak ada yang menarik minat,  akhirnya gue beralih ke rak Sejarah dan Geografi dan ngambil buku berjudul ‘Rahasia-rahasia Hitler”_pada dasarnya gue memang sedikit tertarik dengan dunia perpolitikan & konspirasi_abis milih tiba-tiba nih mata menangkap sesuatu yang asing, buku-buku baru! Dengan perasaan senang dan gembira langsung aja gue samperin tuh rak, susuai dugaan lho bukunya baru semua, keliatan dari sampulnya. Arggh..ini pilihan yang berat karena banyak buku-buku bagus, tapi biasanya gue milih novel yang bahasa agak ringan gitu, trus tanpa sengaja gue ngambil buku berjudul “Train Man”. Lihat judulnya kesan pertama agak skeptis gitu, Judulnya apa-apaan sih? Tapi kemudian  tertarik dengan embel-embel “ International Bestseller; terjual lebih dari satu juta eksemplar” yang tercetak di sampulnya, pas liat pengarangnnya. Wow Daebak! Ternyata namanya berbau Jepang, setahuku enggak banyak buku dari jepang yang melampaui prestasi ini, dan kebetulan gue jarang baca buku yang yang dikarang oleh orang jepang_kecuali komik_, terus yang bikin tertarik lagi adalah sinopsis di belakangnya yang bilang 

“Berdasarkan statistik, cowok otaku menyerah saat jatuh cinta pada cewek sungguhan. Apalagi kalau cewek itu berkali-kali lipat lebih baik darinya.”

Melihat kutipan yang bikin spontan ngakak itu_padahal lagi di perpus, gue kaget_kaget lebih ke kagum_jadi buku ini tentang otaku? Terus lihat isinya sekilas? Lagi-lagi heran, kok kayak gini bentuknya, enggak kayak biasanya? 

Tapi ya bodo amat lah, gue abaikan dan memutuskan untuk mencoba membaca buku ini karena rasa penasaran terhadap sesuatu berbau “Bestseller Internatioal”.

Kayak yang tadi udah gue ceritain panjang lebar, judulnya Train Man; Densha Otoko Pengarangnya bernama Hitoru Nakano, diterbitkan oleh penerbit Qanita. Buku ini cukup berat ada 434 halaman dan cukup sakit kalok lu nyoba ngelempar nih buku sama gebetan lu yang enggak kunjung peka. Isi buku ini ada 7 sub bab yang terdiri dari 

Misi 1; “Perintah Darurat “Enaknya maka di mana? Tolong..”
Misi 2; “Saya Akan Memegang Anda Erat-erat”
Misi 3; “Dia Menarik Tanganku Dengan Lembut”
Misi 4; “Tiba Saatnya Menggunakan Cangkir Ini”
Misi 5; “Jangan Terlalu Sering Memikat Saya”
Misi 6; “Babak Terakhir Keajaiban”
Pembahasan Setelahnya; “Ternyata Anda Telah Sedemikian Berjuang..”

            Lanjut ke inti bukunya ya, yang enggak tahan sama spoiler tolong segera meninggalkan blog, soalnya gue bakal cerita panjang lebar. Jadi ketika pertama kali baca buku ini memang ada kesan beda soalnya model bukunya enggak kayak novel-novel biasanya malah kayak semacam baca history chat gitu, atau kayak baca threads Kaskus, nah persis kayak gitu, dan memang sengaja kayak dibikin copyan dari percakapan di threads Kaskus gitu sih kayaknya biar enggak merubah keaslian ceritanya. Soalnya ternyata buku ini diangkat dari kisah nyata. AAK KEREEN #histeris.
 
            Berawal dari seorang pria berkacamata yang menggunakan nama samaran bernama “731” berusia 22 tahun, tinggi 172 dan berat 68 sudah bekerja yang merupakan seorang otaku anime, otaku game dan pelanggan Akiba (Akibahara itu semacam tempat jualan barang elektronik dan juga merupakan pusat kebudayaan anime atau game di Jepang), cowok itu juga jomblo akut belum pernah punya pacar selama hidupnya dan dia menambahkan diskripsi perjaka untuk menegaskan kengenesannya. Kira-kira kalau diumpamakan kayak gini lho tipe otaku itu. (nyolong di google)


 Cowok Otaku itu curcol pada sebuah forum bernama 2c_ (2-chanel) semacam forum tempat chating orang-orang anonim gitu, biar enak ngebayanginnya kayak Kaskus gitu deh atau drrrr.com_ kalau dia barus saja mengalami sebuah peristiwa tak biasa dimana dia memberanikan diri untuk menolong sekelompok wanita di kereta yang sedang diganggu oleh seorang bapak yang mabuk. Berkat keberaniannya itu kemudian dia dimintai alamat oleh wanita-wanita yang kebanyakan ibu-ibu agar mereka bisa berterimakasih padanya. Tapi diantara wanita-wanita yang ditolongnya itu, ada seorang wanita muda yang tampaknya orang kantoran. Cewek muda itu ngirim sepasang cangkir sebagai tanda terimakasih karena udah menolongnya, nah dari sanalah kegalauan terjadi.

Bayangkan, seorang jomblo yang semasa hidupnya jarang “berhubungan” dengan wanita tiba-tiba dikirimi cangkir tanda terimakasih dan itu sepasang lho, betapa bapernya dia. Setelah cerita peristiwa itu cowok otaku itu mengubah nicknamenya menjadi “Pria kereta Api”. Dari sanalah konflik mulai muncul, yang menimbulkan pertanyaan Pria kereta seperti apakah sebaiknya dia itu menelpon wanita yang memberinya tanda terimakasih untuk mengucapkan terimakasih juga padanya atau tidak? Kemudian konflik meningkat lagi apakah sebaiknya mengajak bertemu atau tidak? Dan konfik semakin meningkat pada setiap babnyaa dari mulai bertemu, kemudian PDKT dengan seorang wanita muda pengirim cangkir yang kemudian dinamai nona Hermes karena mengirim cangkir bermerek Hermes sampai proses detik-detik “penembakan.”

Di buku itu sih intinya menunjukkan gimana orang-orang di forum online yang tidak saling mengenal di dunia nyata, bahu membahu, saling meyakinkan dan saling menguatkan, Pria Kereta yang enggak punya pengalaman sama sekali tentang cewek itu untuk terus maju mendapatkan wanita yang diidam-idamkan. Mereka banyak memberikan saran dari mulai bagaimana caranya mendekati wanita, mau ngomong apa, terus restoran yang bagus dimana, terus bagaimana gaya berdandan, memilih pakaian, sehingga Pria kereta yang image-nya tadinya pria otaku yang gitu deh, jadi amat sangat berbeda, jadi tampak normal dan keren_bahkan ada diceritakan disitu bahwa penjual toko di Akiba mengatkan bahwa cowok otaku itu bukan seperti tipe pelanggan Akiba_waah itu menurut gue merupakan loncatan dan pujian yang bagus. Beneran rasanya kayak baca History Chat, dan itu lucu banget.

Konflik di buku ini sederhana cuma seorang otaku yang mencoba untuk mendapatkan kekasih, cuma itu lho. Tapi entah kenapa menarik banget. Terus buku ini juga banyak hal-hal lucu yang bikin ketawa, kayak pas si Kereta sempet-sempetnya nonton anime dulu sebelum ketemuan, duuh jiwa otaku banget deh, apalagi komen-komen dari temen anonimnya yang berbeda karakter. Bahasanya khas Jepang, kayak baca komik dalam bentuk berbeda. Terus mereka juga banyak ngirim emot  yang dibuat sendiri gitu_bikin keinget sama HP jaman dulu itu, kan emotnya sering dibikin sendiri dari kumpulan huruf atau angka gitu. Terus mereka bentuk jadi tokoh anime. Lucuk banget pokonya 
 


Dari buku ini gue banyak belajar istilah-istilah baru dalam bahasa Jepang, dan karakter orang-orang jepang kayak betapa mereka amat sangat menghargai hal detail dan menghargai hal-hal kecil_enggak kayak gue_ juga istilah-istilah otaku. Sebagai mantan otaku yang sekarang sudah bertransformasi buku ini berguna banget lho. Di buku ini banyak tips-tips juga buat para otaku agar mereka bisa ‘naik pangkat’ Buku ini juga sekaligus memberikan harapan pada para otaku seluruh dunia yang kebanyakan jomblo bahwa “menikah, pasangan, jodoh” itu bukan hoax. Pasti datang dan pasti dapat asalkan kita berusaha juga untuk mendapatkannya. Ini buku terbit tahun 2013, dan gue nyesel kenapa setelah 3 tahun buku ini gue baru baca. Intinya RECOMMENDED, pantes bestseller international jangan-jangan yang beli otaku yang jomblo yang jumlahnya tak terhitung itu jadi banyak laku #digetok.

0 komentar:

Posting Komentar