Jumat, 12 Juni 2015

Fakta Unik Si Pencipta Doraemon Fujiko F Fujio. Pencinta Doraemon, Rugi Kalau Enggak Masuk



Fujiko F. Fujio merupakan pencipta dari serial komik dan kartun Doraemon yang merupakan salah satu anime/manga tersukses di Jepang.

Fujiko F. Fujio memiliki nama asli Fujimoto Hiroshi. Ia lahir di Provinsi Toyama pada tanggal 1 Desember 1933. Kegemarannya sejak kecil adalah menggambar. Pada saat mengenyam pendidikan sekolah dasar, Ia bertemu dengan teman yang memiliki hobi yang sama dengan dirinya, Motoo Abiko. Karena kegemarannya ini, mereka akhirnya bersahabat dan kerap menciptakan tokoh-tokoh kartun dan memuat manga. Bahkan tokoh Doraemon ini diciptakan oleh perpaduan kedua anak ini.

Namun saat sudah dewasa keduanya memutuskan untuk berpisah. Ternyata mereka memiliki minat yang berbeda dengan tokoh kartun yang digambarnya. Fujiko lebih berminat mendalami film kartun anak-anak, sedangkan Abiko lebih tertarik pada tokoh kartun dewasa. Saat berpisah, Fujimoto Hiroshi lalu mempopulerkan nama pena yang Ia ciptakan sendiri yakni Fujiko F Fujio (dengan tambahan inisial huruf F ditengahnya).Lalu ia mempopulerkan kartun-kartun dan manga yang pernah dibuatnya bersama Abiko, yakni Doraemon.

Mengenai Doraemon, Pada bulan November tahun 1969. Fujimoto Hiroshi yang merupakan nama asli dari Fujiko F. Fujio, membuat pengumuman komik bersambung terbarunya di majalah anak-anak untuk kelas 4 SD. Waktu itu belum disebutkan apa komiknya maupun tokoh utamanya. Fujimoto saat itu memang belum menemukan ide bagaimana dan seperti apa komiknya. Jalan-jalan di taman ia tak menemukan ide. Sampai di rumah ia teringat dengan kucing liar.

Seketika ide itu muncul: kucing, anak laki-laki pemalas, dan mainan. “Ketemu!” katanya, “sepertinya ini bisa.” Doraemon kemudian muncul dengan ide dasar begini: seorang bocah pemalas kedatangan robot kucing dari masa depan yang bisa mengeluarkan benda-benda berguna dari kantungnya. Doraemon lahir lewat majalah “Anak Baik”, “TK”, “SD kelas 1” s.d. “SD kelas 4” terbit Desember 1969 untuk edisi Januari 1970, volume 1. Serial komik Doraemon kemudian terbit terus-menerus sebanyak 1.344 yang kemudian dibukukan menjadi 45 jilid.

Kerja keras Fujiko membuahkan hasil. Majalah Doraemon laris manis dipasaran dan disukai anak-anak. Dari kesuksesannya itu, tepatnya ditahun 1970 munculah ide buat membuat Doraemon dalam bentuk animasi kartun. Versi animasi ini pun semakin membuat doraemon terkenal dan mendunia. Malahan di tahun ke-17 di tahun 1990-an, Doraemon masuk pasaran Indonesia dan laris manis dalam versi komik, film, dan souvenir.

Pada tahun 1970, Fujiko akhirnya dimunculkan dalam bentuk animasi Doraemon. Tentu saja ini semakin membuat tokoh Doraemon semakin dinikmati dan lebih mendunia. Malahan di tahun ke-17 di tahun 1990-an, Doraemon masuk pasaran Indonesia dan laris manis dalam versi komik, film, dan souvenir. Sampai sekarang, masih banyak pecinta Doraemon Indonesia yang masih tetap nonton jika serialnya ditayangkan.

Namun sayang, penemu atau pencipta Doraemon ini sendiri tidak selamanya bisa melihat tokoh Doraemon kesayangannya. Tepatnya pada tahun 1996, Fujiko menghembuskan nafas terakhirnya karena menderita penyakit kangker. Meski demikian karya-karya besarnya masih sangat diingat sampai saat ini. Misalnya saja P-Man, Ninja Hatori, Hantu Q-Taro, dan lainnya.

Popularitas Doraemon terus menanjak ke seluruh dunia, bahkan setelah sang penciptanya telah meninggal pada tahun 1996. Namanya yang begitu besar, Doraemon bahkan terpilih sebagai salah satu Asean Heroes dalam majalah Times pada tahun 2002. Penghargaan lain juga pernah diberikan pada Doraemon, salah satunya adalah duta budaya Jepang pada tahun 2008 oleh Kementerian Luar Negeri Jepang.

Sebagai penghargaan, Museum Doraemon atau Museum Fujiko telah resmi dibuka pada 3 September 2011 di Kawasaki, Jepang. Museum ini berisi segala hal mengenai Fujiko F. Fujio. Meja kerja, topi beretnya, serta pipa yang selalu ia gunakan selama membuat Doraemon akan dipajang di sini. Pengunjung juga dapat menemukan seluruh karya Fujiko F. Fujio, mulai dari P-Man, Mojacko, Esper Mami, hingga Doraemon sendiri. Pengunjung juga dapat menjelajahi bagaimana Fujiko F. Fujio memperoleh inspirasinya dan beberapa konsep yang tidak pernah dipublikasikan

0 komentar:

Posting Komentar