Pernah
enggak sih, mengalami fase dimana hubungan kamu terasa terlalu datar untuk
disebut hubungan. Bukan..bukan karena kamu bosan berhubungan dengannya. Tapi
lebih karena kehubungan ini terlalu berjalan
“baik-baik saja” . Pernah?
Jadi
mungkin kamu bakal nglakuin hal ini, Kamu berusaha keras untuk mencari cara
biar hubungan kamu dinamis, dengan mengajak melakukan suatu hal. Berharap bahwa
hal itu akan memperbarui hubungan kamu yang ‘lempeng’ menuju ke arah yang lebih
menyenangkan. Karena di sisi sujektifmu, kamu berteriak “Aku ingin melakukan
sesuatu denganmu, tapi aku ingin melakukan suatu hal yang seru, tidak seperti
biasanya.” Tapi sayangnya pasanganmu ini tidak menyambut baik ajakanmu. Jadi
akhirnya malah kamu sendiri yang BT. Lalu malah berkahir dengan tragis. Dan
kamu bingung apa lagi yang harus kamu lakukan.
Mungkin
ini perasaan subjektif yang dialami wanita saja, karena biasanya cowok kurang
mengerti dengan hal tersebut.
Ah...sinopsis
diatas emang bagian dari curhat. Mungking aku terlalu sering liat drama korea
dimana cowoknya selalu so sweet, dan terlihat mempunyai kehidupan yang penuh
kejutan. Cowoknya yang selalu berjuang mati-matian untuk memperjuangkan
cintanya, atau kalaupun yang ngejar-ngejar cewek. Si cowok selalu memperhatikan
si cewek diam diam. Tapi ini dunia nyata kan? Dimana semuanya hanya bisa
dilihat dari sisimu. Karena Kamu kagak punya CCTV untuk mantelengin 24 jam
pasanganmu itu. Apalagi kalo Kamu LDR, dimana nafas hubunganmu hanyalah
kesetiaan, kepercayaan, dan komunikasi.
Seberapapun
lamanya kamu menjalin hubungan, dan sebaik apapun kamu berusaha menjalani
hubungan itu. Memang selalu ada sisi dimana kamu tidak mengerti mengenai
tingkah pasanganmu. Atau mengapa dia selama ini dia tidak mengenal keinginan
kita dengan baik. Mungkin itulah hal yang justru sebenarnya membuat hubunganmu
penuh warna.
Terkadang
sebagai wanita, kita memang selalu ingin dinomer satukan dalam segala hal.
Bahkan akan sangat cemburu pada hal-hal kecil seperti ketika wanita tahu kalau
pasangannya lebih dulu menjawab pesan yang orang lain_walaupun cowok_dari pada
dia. Atau lebih memilih bermain dengan teman-temannya dari pada dia. Di sisi
cowok, terkadang hal tersebut tidak bisa diterima dan dimengerti. Sedangkan menurut
cewek itu adalah KEHARUSAN. Kenapa? karena si cewek melakukan hal yang sama
tanpa si cowok memperingatkan. Si cewek selalu dan akan selalu mengutamakan
pasangannya dalam segala hal. Cewek selalu menjawab pertama kali telpon dari
pasangannya, selalu mengutamakan pesan-pesan dari pasangannya, selalu
mengutamakan kepentingan pasangannya, selalu memperhatikan apa yang dimakan
pasangannya, apa yang minum, apa yang dipakai, bagaimana dia berjalan.
Semuanya..semuanya yang ia tahu. Mengutamakan bahkan jauh dari mengutamakan
diri sendiri. jadi ketika ada pasangannya yang tidak melakukan hal yang sama
seperti yang ia lakukan. Ia akan kecewa.
Ya
wanita memang selalu ingin diutamakan. Sedangkan si cowok selalu menjawab dengan
logis bahwa hal tersebut tidak bisa dilakukan. Lalu kamu bertanya-tanya, kenapa
tidak bisa? aku mengutamakanmu setiap saat, dan kamu tidak bisa melakukan itu
untuk beberapa hal? dan itu adalah salah satu pikiran yang sebenarnya menyakiti
diri sendiri, menyakiti wanita. Walaupun di beberapa saat wanita bisa mengerti
akan tindakan pasangannya, tapi pasti ada saat dimana wanita tidak bisa terus-terus
melakukannya . Karena kesiapan mental wanita untuk mengerti hal itu juga terus
berubah ubah. Karena kalau tidak akan muncul pertanyaan yang lebih gawat lagi,
seperti “Kalau kamu tidak mengutamakanku? lalu apa bedanya aku dengan temanmu?”
atau lebih parah lagi “Aku tuh berarti enggak sih?” kayak iklan Koran Sindo.
Lalu bagaimana solusi agar hal
tersebut tidak terjadi? Jawabanku tidak tahu, karena aku sendiri juga belum bisa
mengatasinya. Mengatasi cara yang bisa disetujui dua belah pihak untuk membuat
hubungan lebih ‘menyenangkan’ . Pasti selalu ada ketimpangan dimana salah
satunya tidak mau melakukannya. Ya ini bukan berarti aku bosan dengannya, atau
jenuh dengannya. Tapi hanya bosan dengan situasinya. Itulah kenapa aku lebih suka menghindar
ketika usahaku untuk memperbaikin kurang disambut. dan berhubung,’sahabatku’
itu tipe yang malas untuk menjelaskan dengan panjang lebar. Jadi aku lebih
memilih untuk mengerti sendiri, menganalisis, sendiri, mencari sebab-sebabnya
sendiri, sembuh dan baik dengan sendirinya. Mungkin aku tipe cewek yang tidak
punya harga diri, karena ketika banyak perempuan diluar sana yang mati-matian
mempertahankan harga diri dan gengsi dengan tidak mau meminta maaf pada
pasangannya, walaupun sebenarnya si cewek yang salah. Maka kalau aku_mungkin
ini terlihat sedikit sombong_ aku tidak akan malu walaupun pada awalnya duluan
yang menghindar dan diam, nanti aku juga yang akan ‘menghampirinya’ meminta
maaf duluan, aku tidak peduli dia minta maaf atau tidak, atau dia merasa turut
andil dalam masalah yang kita itu atau tidak. Tak masalah aku yang harus
terus-terusanan mengerti. Ya mungkin pilihan ini bisa dibilang tindakan yang bodoh. Tapi bukannya yang
menjadi masalah adalah gengsi? Maka jangan takut untuk menurunkan harga diri.
Dari segala macam jalan keluar dari ‘kendala’ hubungan yang aku lalui. Menurunkan
harga diri adalah cara yang paling efektif dilakukan untuk menyelesaikan
masalah. Lalu apa aku akan melakukannya (lagi) untuk masalah kali ini,
entahlah..rasanya saat ini aku hanya ingin melihat drama korea saja :D . Mungkin bisa dibilang sengaja lari untuk dicari :v.
0 komentar:
Posting Komentar