“Tugas apaan yak?”
“Tugas minggu kemaren bro, mata kuliah
XXXX “
“Emang ada tugas? Tugasnya apaan? emang
lu udah ngerjain?
“Belum juga sih….gue males”
“Gue juga males…apa lagi Pak dosen satu
itu udah nilainya pelit, jarang masuk di kelas, galak lagi bla bla bla
(ngrumpiin dosen dari ujung kaki sampek ujung rambut)
“Trus gimana nih, ngerjain tugas kapan”
“Gak usah bro…males, mending kita gak
masuk”
Pernah mengalami atau
mendengar hal yang seperti itu? yaa…sering kali kita menunda-nunda apa yang
menjadi kewajiban kita. Termasuk menunda ngerjain tugas, apa lagi dosen yang
ngasih tugas adalah dosen yang kebetulan tidak kita sukai. maleees gilaaaa.
Terkadang kemalasan itu bukan karena beratnya tugas yang di berikan atau
killernya dosen yang memberikan, tetapi kurangnya motivasi dalam diri kita?
Sering mendengar motivasi? tapi apa sih sebenerny motivasi itu… yap..sekarang
autor (cieleee) mau menelanjangi arti kata motivasi belajar berdasarkan
perspektif psikologi.
Motivasi belajar (learning
motivation) yaitu dorongan seseorang untuk belajar sesuatu guna
mencapai suatu cita-cita. Seseorang akan memiliki motivasi belajar yang tinggi
bila ia menyadari dan memahami tujuan yang akan dicapainya di kemudian hari.
Bila seseorang memahami cita-citanya secara baik, maka ia akan terdorong untuk
semakin giat dalam belajar. Jadi jalah satu cara agar kita termotivasi adalah
kita haru MEMPUNYAI CITA-CITA,
sudahkah punya cita-cita? bagaimana pandanganmu tentang cita-cita? siapa yang
dulu waktu kecil dengan lantang mengatakan bahwa “cita-cita ku pengen jadi
dokter” (selain Susan). Masikah sekarang seperti itu? atau pikiranmu tentang
cita-cita sudah terkontaminasi dengan dunia luar? Ayolah…bercita-cita lah
mumpung gratis ;)
Pembahasan selanjutnya
kita akan mempelajari bahwa sebenarnya motif
itu terdiri dari 2 jenis. 2 jenis motif yaitu motif internal dan motif
eksternal. Motif internal cenderung lebih dapat bertahan lama daripada motif eksternal.
(Santrock, 1999; Suryabrata,1982). Santrock (2001;302) menambahkan 4
karakteristik yang mendasari perkembangan motif intrinsik yaitu:
a) self determination,
b) curiosity,
c) challenge,
d) effort.
Self determination
yaitu kemampuan untuk menentukan tujuan diri sendiri yang dilakukan atau
dimiliki sebelumnya. Seumpamakamu bertujuan untuk menjadi hokage ke 4 biar bisa
ketemu sama Doraemon (gak nyambung)
Curiosity
ialah kecenderungan untuk mengetahui dan menguasai sesuatu yang cukup besar
dari dalam diri sendiri. Untuk yang satu ini, kita perlu cepet-cepet ke kamar
mandi untuk merenung (kenapa harus ke kamar mandi?) Karena 50 % inspirasi
datang dari sana. Bercanda…intinya kita harus merenung, bertanya kepada diri
sendiri sebenarnya apa kelebihan ku? selain kelebihan berat badan, jerawat dan
kelebihan omongan? Pasti ada kan yang pernah bilang ke kamu dan dengan tulus
memuji “Waah tulisanmu bagus deh..boleh donk tulis namaku di hatimu” (hati-hati
modus)
Challenge
ialah suatu kesempatan untuk memperoleh sesuatu sesuai dengan kemampuan diri sendiri.
Effort ialah
suatu keahlian yang dipergunakan untuk mencapai sesuatu sesuai dengan harapannya.
Mempelajari sesuatu agar dapat mencapai keberhasilan dengan baik dibutuhkan
motivasi yang tinggi (high motivation).
Motivasi yang berasal
dari luar (motif eksternal) cenderung tidak akan bertahan lama, karena bila
stimulasi luar tersebut sudah hilang atau tidak ada lagi,maka seseorang
cenderung akan menurunkan semangat belajarnya (Santrock, 1999). Dengan demikian
daya tahan mengahadapi suatu tantangan tidak akan efektif dan tidak mencapai
sasaran belajarnya. Contohnya nih…kamu giat belajar biar cewek gebetanmu bilang
kalok kamu cakep, eh tiba-tiba cewek gebetanmu di rebut sama sahabatmu sendiri
(nyeseek T_T *malah curhat) . Nah karena karena sesuatu yang membuatmu giat
belajar hilang (diambil orang) ya otomatis motivasimu mu hilang, dan kamu akan
terpuruk pada jurang kegagalan dan kegalauan yang berkepanjangan’ Nah begitulah
pembahasan kita kali ini tentang motivasi, untuk sellanjutnya kita bahas nanti
yaa. boleh request J
0 komentar:
Posting Komentar