Selasa, 22 Maret 2016

Refiew Inside Out



My first Refiew, adakah yang mengharapkan refiew pertamaku meluncur di beranda kalian? haha enggak ada yak? Oke, refiew pertama kita akan membahas film animasi besutan Disney Pixar yang sekarang lagi nge-hit banget, dan masih berada di jajaran film yang akan di tayangkan di bioskop seluruh Indonesia seperti Teater XXI, Cinemaxx, Blitzmegaplex, dan masih banyak lagi yang lainnya bernama Inside Out. Kebetulan admin sendiri nonton di bioskop Blitzmegaplex baru bernama Sahid J-Walk mall Jogjakata. Letak mall persis di samping kampus UPN, dan si ‘nahkoda’ admin sering salah ngira itu kampus adalah mall (curcol). Kenapa disana? bukan alasan bagus atau apa sih, alasannya cuma cari gratisan. Soalnya pas hari senin Mimin kesana Blitzmegaplex pas ngadain even member day, beli satu gratis satu. Itu kabar gembira bagi seluruh anak kost manapun di seluruh dunia. 30k dapet 2 tiket? Kapan lagi kan? Sayangnya promonya cuma sampek tanggal 31 Agustus 2015. Sayonara gratisan T_T.

Membicarakan film Disney, pasti semua tahu bahwa animasi buatan Disney adalah animasi dengan kualitas nomer satu. Namun animasi Inside out yang disutradarai Pete Docter ini menurut Mimin adalah animasi yang menyuguhkan cerita yang benar-benar fresh dan dari poster filmnya kamu enggak bakal tahu ‘bagaimana” cerita itu berjalan. Jadi sangat “surprise”, dan enggak habis pikir “bisa-bisanya tim Disney kepikiran bikin film kayak gitu. Pertama kali liat poster filmnya. mimin kira itu film semacam peri-peri gitu dan terus terang mimin kurang tertarik. Tapi karena ada yang ngajakin nonton, akhirnya mimin mau nonton film itu, dan ternyata enggak mengecewakan.

Film ini di bioskop di awali dengan short film yang menceritakan tentang “gunung berapi” yang ‘hidup’ di tengah laut sebatang kara, kesepian dan ingin sekali mendapatkan teman. Gunung berapi itu sangat besar dan sepertinya berjenis kelamin “laki-laki”. Di sepanjang short film itu, gunung berapi itu bernyanyi dengan lagu slow yang “menyentuh”, beryanyi betapa dia ingin sekali berpasangan seperti hewan-hewan, tanaman-tanaman yang ia lihat. Dan ia menyanyikan lagu barharap ada seseorang yang mendengarkannya. Tapi malang, gunung berapi itu meletus, sehingga ia berubah menjadi gunung berapi yang kecil. Sekarang ia tidak bisa bernyanyi karena mulutnya terendam air laut. Saat itu adalah saat yang menurut Mimin sangat menyedihkan. Tapi ternyata di dasar laut ada gunung berapi lain berkelamin “perempuan” yang diam-diam mendengarkan lagunya tapi tak terlihat karena belum muncul di permukaan laut. Si gunung berapi cewek ini yakin kalau lagu itu ditujukan padanya, sehingga si gunung cewek itu akhirnya muncul ke permukaan laut. Namun kepala gunung cewek itu terbalik sehingga tidak bisa melihat gunung berapi cowok. Tahu ada gunung berapi cewek di sampingnya, si gunung berapi cowok “memanggil lava” untuk menumbuhkannya. Dan spoila..Gunung itu akhirnya tumbuh menjadi besar dan berdempetan dengan gunung berapi cewek.

Untuk cerita inside outny sendiri, cerita ini bercerita bahwa setiap manusia mempunyai ‘orang-orang” dalam pikirannya mengendalikan emosinya. Fokus tokoh dalam cerita ini adalah seorang anak perempuan bernama Riley dari dia mulai lahir sampai menginjak dewasa, yang di dalam otaknya derdapat pengendali emosi bernama Joy (senang), Sad (sedih), Anger (marah), Fear (takut) dan Disgust (jijik). Mereka mengendalikan emosi sejak si cewek ini baru lahir ke dunia.
Kehidupan Riley bahagia, dia begitu periang sampai pada akhirnya orang tuanya mengajaknya untuk pindah rumah ke kota San Fransisco, California. Riley amat sangat berat meninggalkan Minnesota kota kecil tempatnya tinggal dulu karena ia mempunyai banyak kenangan disana, tempat tinggal Riley yang baru baru jauh dari perkiraannya. Pada saat Riley sedang memperkenalkan diri di kelas barunya. Para pengendali emosi melakukan kesalahan yang mengakibatkan Riley menjadi pemurung dan tidak mempunyai emosi. Jadi setiap kenangan Riley akan bertranformasi menjadi semacam mutiara kecil. Setiap kenangan yang membentuk kepribadiannya akan menjadi “inti bola” yang ditempatkan di wadah tertentu. Kesalahan itu adalah “inti bola” secara tidak sengaja terjatuh dan terbuang bersama “bola-bola” yang lain di bawah menara pengendali emosi, pada saat itu Joy, dan Sad sedang berusaha menyelamatkan bolanya. Sehingga yang tersisa di menara hanyalah Anger, Fear, Disgust. Itu berarti si anak tidak akan pernah merasa sedih dan bahagia jika si Joy dan si Sad tidak kembali.
Disinilah keseruan terjadi, bayangkan bagaimana dua “orang” yang mempunyai sifat yang amat sangat berlawanan berusaha mendapat kan “inti bola” itu dan kembali ke menara pengendalian emosi yang jaraknya amat sangat jauh. Joy yang amat sangat optimis, periang, dan bahagia. Dan Sad yang benar-benar “mengesalkan” dengan sifat pesimisnya. Perjuangan mereka amat panjang untuk kembali ke menara. Dari mulai melewati labirin yang berisi long term memory, melewati pipa “kepribadian” terjatuh di “ingatan yang akan dilupakan” dan masih banyak lagi kisah serunya.
Puncak konflik terjadi ketika Riley yang sedang beranjak dewasa akhirnya tidak tahan karena yang ada dalam emosinya hanyalah, Merah, takut, dan jijik. Sehingga Riley memutuskan untuk kabur dari rumah, tapi akhirnya tindakan itu tidak jadi terlaksana berkat perjuangan Joy dan Sad.
Film ini Animasi yang paling emosional dari sekian banyak animasi yang diciptakan Disney. Dan menurut mimin sebagai mahasiswa psikologi, film ini seperti mengingatkan tentang mata kulaih psikologi umum yang menjabarkan tentang emosi dengan segala, long term memory, short time memory dan masih banyak lagi lainnya. Psikologi banget. Animasi ini amazing dan wajib di tonton

Untuk update refiew lainnya klik like di link Fb admin ya gaes : https://www.facebook.com/pages/Staroya-Intessar-Refiew-Page/1466250063680744?ref=hl

0 komentar:

Posting Komentar