My
first Refiew, adakah yang mengharapkan refiew pertamaku meluncur di
beranda kalian? haha enggak ada yak? Oke, refiew pertama kita akan
membahas film animasi besutan Disney Pixar yang sekarang lagi nge-hit
banget, dan masih berada di jajaran film yang akan di tayangkan di
bioskop seluruh Indonesia seperti Teater XXI, Cinemaxx, Blitzmegaplex,
dan masih banyak lagi yang lainnya bernama Inside Out. Kebetulan admin
sendiri nonton di bioskop Blitzmegaplex baru bernama Sahid J-Walk mall
Jogjakata. Letak mall persis di samping kampus UPN, dan si ‘nahkoda’
admin sering salah ngira itu kampus adalah mall (curcol). Kenapa disana?
bukan alasan bagus atau apa sih, alasannya cuma cari gratisan. Soalnya
pas hari senin Mimin kesana Blitzmegaplex pas ngadain even member day,
beli satu gratis satu. Itu kabar gembira bagi seluruh anak kost manapun
di seluruh dunia. 30k dapet 2 tiket? Kapan lagi kan? Sayangnya promonya
cuma sampek tanggal 31 Agustus 2015. Sayonara gratisan T_T.
Membicarakan
film Disney, pasti semua tahu bahwa animasi buatan Disney adalah
animasi dengan kualitas nomer satu. Namun animasi Inside out yang
disutradarai Pete Docter ini menurut Mimin adalah animasi yang
menyuguhkan cerita yang benar-benar fresh dan dari poster filmnya kamu
enggak bakal tahu ‘bagaimana” cerita itu berjalan. Jadi sangat
“surprise”, dan enggak habis pikir “bisa-bisanya tim Disney kepikiran
bikin film kayak gitu. Pertama kali liat poster filmnya. mimin kira itu
film semacam peri-peri gitu dan terus terang mimin kurang tertarik. Tapi
karena ada yang ngajakin nonton, akhirnya mimin mau nonton film itu,
dan ternyata enggak mengecewakan.
Film
ini di bioskop di awali dengan short film yang menceritakan tentang
“gunung berapi” yang ‘hidup’ di tengah laut sebatang kara, kesepian dan
ingin sekali mendapatkan teman. Gunung berapi itu sangat besar dan
sepertinya berjenis kelamin “laki-laki”. Di sepanjang short film itu,
gunung berapi itu bernyanyi dengan lagu slow yang “menyentuh”, beryanyi
betapa dia ingin sekali berpasangan seperti hewan-hewan, tanaman-tanaman
yang ia lihat. Dan ia menyanyikan lagu barharap ada seseorang yang
mendengarkannya. Tapi malang, gunung berapi itu meletus, sehingga ia
berubah menjadi gunung berapi yang kecil. Sekarang ia tidak bisa
bernyanyi karena mulutnya terendam air laut. Saat itu adalah saat yang
menurut Mimin sangat menyedihkan. Tapi ternyata di dasar laut ada gunung
berapi lain berkelamin “perempuan” yang diam-diam mendengarkan lagunya
tapi tak terlihat karena belum muncul di permukaan laut. Si gunung
berapi cewek ini yakin kalau lagu itu ditujukan padanya, sehingga si
gunung cewek itu akhirnya muncul ke permukaan laut. Namun kepala gunung
cewek itu terbalik sehingga tidak bisa melihat gunung berapi cowok. Tahu
ada gunung berapi cewek di sampingnya, si gunung berapi cowok
“memanggil lava” untuk menumbuhkannya. Dan spoila..Gunung itu akhirnya
tumbuh menjadi besar dan berdempetan dengan gunung berapi cewek.
Untuk
cerita inside outny sendiri, cerita ini bercerita bahwa setiap manusia
mempunyai ‘orang-orang” dalam pikirannya mengendalikan emosinya. Fokus
tokoh dalam cerita ini adalah seorang anak perempuan bernama Riley dari
dia mulai lahir sampai menginjak dewasa, yang di dalam otaknya derdapat
pengendali emosi bernama Joy (senang), Sad (sedih), Anger (marah), Fear
(takut) dan Disgust (jijik). Mereka mengendalikan emosi sejak si cewek
ini baru lahir ke dunia.
Kehidupan Riley bahagia,
dia begitu periang sampai pada akhirnya orang tuanya mengajaknya untuk
pindah rumah ke kota San Fransisco, California. Riley amat sangat berat
meninggalkan Minnesota kota kecil tempatnya tinggal dulu karena ia
mempunyai banyak kenangan disana, tempat tinggal Riley yang baru baru
jauh dari perkiraannya. Pada saat Riley sedang memperkenalkan diri di
kelas barunya. Para pengendali emosi melakukan kesalahan yang
mengakibatkan Riley menjadi pemurung dan tidak mempunyai emosi. Jadi
setiap kenangan Riley akan bertranformasi menjadi semacam mutiara kecil.
Setiap kenangan yang membentuk kepribadiannya akan menjadi “inti bola”
yang ditempatkan di wadah tertentu. Kesalahan itu adalah “inti bola”
secara tidak sengaja terjatuh dan terbuang bersama “bola-bola” yang lain
di bawah menara pengendali emosi, pada saat itu Joy, dan Sad sedang
berusaha menyelamatkan bolanya. Sehingga yang tersisa di menara hanyalah
Anger, Fear, Disgust. Itu berarti si anak tidak akan pernah merasa
sedih dan bahagia jika si Joy dan si Sad tidak kembali.
Disinilah
keseruan terjadi, bayangkan bagaimana dua “orang” yang mempunyai sifat
yang amat sangat berlawanan berusaha mendapat kan “inti bola” itu dan
kembali ke menara pengendalian emosi yang jaraknya amat sangat jauh. Joy
yang amat sangat optimis, periang, dan bahagia. Dan Sad yang
benar-benar “mengesalkan” dengan sifat pesimisnya. Perjuangan mereka
amat panjang untuk kembali ke menara. Dari mulai melewati labirin yang
berisi long term memory, melewati pipa “kepribadian” terjatuh di
“ingatan yang akan dilupakan” dan masih banyak lagi kisah serunya.
Puncak
konflik terjadi ketika Riley yang sedang beranjak dewasa akhirnya tidak
tahan karena yang ada dalam emosinya hanyalah, Merah, takut, dan jijik.
Sehingga Riley memutuskan untuk kabur dari rumah, tapi akhirnya
tindakan itu tidak jadi terlaksana berkat perjuangan Joy dan Sad.
Film
ini Animasi yang paling emosional dari sekian banyak animasi yang
diciptakan Disney. Dan menurut mimin sebagai mahasiswa psikologi, film
ini seperti mengingatkan tentang mata kulaih psikologi umum yang
menjabarkan tentang emosi dengan segala, long term memory, short time
memory dan masih banyak lagi lainnya. Psikologi banget. Animasi ini
amazing dan wajib di tonton
Untuk
update refiew lainnya klik like di link Fb admin ya gaes
: https://www.facebook.com/pages/Staroya-Intessar-Refiew-Page/1466250063680744?ref=hl
0 komentar:
Posting Komentar