Ini
jadi post comeback setelah beberapa
bulan hiatus dari dunia pe-blog-an. Kali ini mau merefiew buku berjudul “Train
Man”. Sebenarnya bukan refiew sih, lebih ke contekan, soalnya gue bakal
ngebocorin banyak hal tentang buku ini. Sebelum cuss ke isinya, gue bakal cerita dulu nih takdir macam apa yang
ngejodohin gue sama nih buku.
Jadi,
hari rabu kemarin gue pergi ke perpustakaan kampus dengan niat meminjam buku
untuk persiapan test yang bakal gue ikutin pada awal bulan depan. Setelah menemukan
buku yang dapat membimbing ke nilai yang benar, gue memutuskan untuk mencari
buku untuk hiburan, karena kalau dipikir-pikir ternyata sudah lama banget
enggak baca buku dan ada semacam perasaan kangen gitu deh. Biasanya nyaari buku
menarik di rak Kesusteraan, tapi setelah
dicari-cari ternyata enggak ada yang menarik minat, akhirnya gue beralih ke rak Sejarah dan
Geografi dan ngambil buku berjudul ‘Rahasia-rahasia Hitler”_pada dasarnya gue
memang sedikit tertarik dengan dunia perpolitikan & konspirasi_abis milih
tiba-tiba nih mata menangkap sesuatu yang asing, buku-buku baru! Dengan
perasaan senang dan gembira langsung aja gue samperin tuh rak, susuai dugaan
lho bukunya baru semua, keliatan dari sampulnya. Arggh..ini pilihan yang berat
karena banyak buku-buku bagus, tapi biasanya gue milih novel yang bahasa agak
ringan gitu, trus tanpa sengaja gue ngambil buku berjudul “Train Man”. Lihat
judulnya kesan pertama agak skeptis gitu, Judulnya apa-apaan sih? Tapi kemudian
tertarik dengan embel-embel “ International Bestseller; terjual lebih
dari satu juta eksemplar” yang tercetak di sampulnya, pas liat pengarangnnya.
Wow Daebak! Ternyata namanya berbau
Jepang, setahuku enggak banyak buku dari jepang yang melampaui prestasi ini,
dan kebetulan gue jarang baca buku yang yang dikarang oleh orang jepang_kecuali
komik_, terus yang bikin tertarik lagi adalah sinopsis di belakangnya yang
bilang
“Berdasarkan
statistik, cowok otaku menyerah saat jatuh cinta pada cewek sungguhan. Apalagi
kalau cewek itu berkali-kali lipat lebih baik darinya.”
Melihat
kutipan yang bikin spontan ngakak itu_padahal lagi di perpus, gue kaget_kaget
lebih ke kagum_jadi buku ini tentang otaku? Terus lihat isinya sekilas?
Lagi-lagi heran, kok kayak gini bentuknya, enggak kayak biasanya?
Tapi
ya bodo amat lah, gue abaikan dan memutuskan untuk mencoba membaca buku ini
karena rasa penasaran terhadap sesuatu berbau “Bestseller Internatioal”.
Kayak
yang tadi udah gue ceritain panjang lebar, judulnya Train Man; Densha Otoko
Pengarangnya bernama Hitoru Nakano, diterbitkan oleh penerbit Qanita. Buku ini
cukup berat ada 434 halaman dan cukup sakit kalok lu nyoba ngelempar nih buku
sama gebetan lu yang enggak kunjung peka. Isi buku ini ada 7 sub bab yang
terdiri dari
Misi 1; “Perintah Darurat “Enaknya
maka di mana? Tolong..”
Misi 2; “Saya Akan Memegang Anda
Erat-erat”
Misi 3; “Dia Menarik Tanganku
Dengan Lembut”
Misi 4; “Tiba Saatnya Menggunakan
Cangkir Ini”
Misi 5; “Jangan Terlalu Sering
Memikat Saya”
Misi 6; “Babak Terakhir Keajaiban”
Pembahasan Setelahnya; “Ternyata Anda
Telah Sedemikian Berjuang..”
Lanjut ke inti bukunya ya, yang
enggak tahan sama spoiler tolong segera meninggalkan blog, soalnya gue bakal
cerita panjang lebar. Jadi ketika pertama kali baca buku ini memang ada kesan
beda soalnya model bukunya enggak kayak novel-novel biasanya malah kayak
semacam baca history chat gitu, atau kayak baca threads Kaskus, nah persis kayak
gitu, dan memang sengaja kayak dibikin copyan dari percakapan di threads Kaskus
gitu sih kayaknya biar enggak merubah keaslian ceritanya. Soalnya ternyata buku
ini diangkat dari kisah nyata. AAK KEREEN #histeris.
Berawal dari seorang pria berkacamata
yang menggunakan nama samaran bernama “731” berusia 22 tahun, tinggi 172 dan
berat 68 sudah bekerja yang merupakan seorang otaku anime, otaku game dan
pelanggan Akiba (Akibahara itu semacam tempat jualan barang elektronik dan juga
merupakan pusat kebudayaan anime atau game di Jepang), cowok itu juga jomblo
akut belum pernah punya pacar selama hidupnya dan dia menambahkan diskripsi
perjaka untuk menegaskan kengenesannya. Kira-kira kalau diumpamakan kayak gini
lho tipe otaku itu. (nyolong di google)
Cowok Otaku itu curcol pada sebuah forum
bernama 2c_ (2-chanel) semacam forum tempat chating orang-orang anonim gitu,
biar enak ngebayanginnya kayak Kaskus gitu deh atau drrrr.com_ kalau dia barus
saja mengalami sebuah peristiwa tak biasa dimana dia memberanikan diri untuk
menolong sekelompok wanita di kereta yang sedang diganggu oleh seorang bapak
yang mabuk. Berkat keberaniannya itu kemudian dia dimintai alamat oleh wanita-wanita
yang kebanyakan ibu-ibu agar mereka bisa berterimakasih padanya. Tapi diantara
wanita-wanita yang ditolongnya itu, ada seorang wanita muda yang tampaknya
orang kantoran. Cewek muda itu ngirim sepasang cangkir sebagai tanda terimakasih
karena udah menolongnya, nah dari sanalah kegalauan terjadi.
Bayangkan,
seorang jomblo yang semasa hidupnya jarang “berhubungan” dengan wanita
tiba-tiba dikirimi cangkir tanda terimakasih dan itu sepasang lho, betapa
bapernya dia. Setelah cerita peristiwa itu cowok otaku itu mengubah nicknamenya
menjadi “Pria kereta Api”. Dari sanalah konflik mulai muncul, yang menimbulkan
pertanyaan Pria kereta seperti apakah sebaiknya dia itu menelpon wanita yang
memberinya tanda terimakasih untuk mengucapkan terimakasih juga padanya atau
tidak? Kemudian konflik meningkat lagi apakah sebaiknya mengajak bertemu atau
tidak? Dan konfik semakin meningkat pada setiap babnyaa dari mulai bertemu,
kemudian PDKT dengan seorang wanita muda pengirim cangkir yang kemudian dinamai
nona Hermes karena mengirim cangkir bermerek Hermes sampai proses detik-detik “penembakan.”
Di
buku itu sih intinya menunjukkan gimana orang-orang di forum online yang tidak
saling mengenal di dunia nyata, bahu membahu, saling meyakinkan dan saling
menguatkan, Pria Kereta yang enggak punya pengalaman sama sekali tentang cewek
itu untuk terus maju mendapatkan wanita yang diidam-idamkan. Mereka banyak
memberikan saran dari mulai bagaimana caranya mendekati wanita, mau ngomong
apa, terus restoran yang bagus dimana, terus bagaimana gaya berdandan, memilih
pakaian, sehingga Pria kereta yang image-nya tadinya pria otaku yang gitu deh,
jadi amat sangat berbeda, jadi tampak normal dan keren_bahkan ada diceritakan
disitu bahwa penjual toko di Akiba mengatkan bahwa cowok otaku itu bukan
seperti tipe pelanggan Akiba_waah itu menurut gue merupakan loncatan dan pujian
yang bagus. Beneran rasanya kayak baca History Chat, dan itu lucu banget.
Konflik
di buku ini sederhana cuma seorang otaku yang mencoba untuk mendapatkan
kekasih, cuma itu lho. Tapi entah kenapa menarik banget. Terus buku ini juga banyak
hal-hal lucu yang bikin ketawa, kayak pas si Kereta sempet-sempetnya nonton
anime dulu sebelum ketemuan, duuh jiwa otaku banget deh, apalagi komen-komen dari
temen anonimnya yang berbeda karakter. Bahasanya khas Jepang, kayak baca komik
dalam bentuk berbeda. Terus mereka juga banyak ngirim emot yang dibuat sendiri gitu_bikin keinget sama
HP jaman dulu itu, kan emotnya sering dibikin sendiri dari kumpulan huruf atau
angka gitu. Terus mereka bentuk jadi tokoh anime. Lucuk banget pokonya
Dari
buku ini gue banyak belajar istilah-istilah baru dalam bahasa Jepang, dan karakter orang-orang jepang kayak betapa mereka amat sangat menghargai hal detail dan menghargai hal-hal kecil_enggak kayak gue_ juga istilah-istilah
otaku. Sebagai mantan otaku yang sekarang sudah bertransformasi buku ini
berguna banget lho. Di buku ini banyak tips-tips juga buat para otaku agar
mereka bisa ‘naik pangkat’ Buku ini juga sekaligus memberikan harapan pada para
otaku seluruh dunia yang kebanyakan jomblo bahwa “menikah, pasangan, jodoh” itu
bukan hoax. Pasti datang dan pasti dapat asalkan kita berusaha juga untuk
mendapatkannya. Ini buku terbit tahun 2013, dan gue nyesel kenapa setelah 3
tahun buku ini gue baru baca. Intinya RECOMMENDED, pantes bestseller international jangan-jangan yang beli otaku yang jomblo
yang jumlahnya tak terhitung itu jadi banyak laku #digetok.